Wednesday 30 March 2011

GAIRAH SANG DALANG

diambil dari majalah Reader's Digest bulan April 2011
oleh PRIATMOJO DJANOE, mengobrol dengan SUJIWO TEJO; dalang, penulis, penyanyi, bahkan sutradara.


RDI   :   Lakon wayang apa yang paling berkesan bagi Anda?
ST    :   Pandawa Dadu. Ceritanya, Yudistira -salah seorang Pandawa- kalah main judi dengan Duryudana -salah satu Kurawa- sehingga Drupadi, istri Yudistira harus rela ditelanjangi Duryudana. Bhisma, kakek Pandawa dan Kurawa, adalah orang yang sangat sakti, tetapi dia tidak melakukan apa-apa melihat Drupadi dilecehkan begitu rupa oleh Kurawa. Dalam kehidupan sehari-hari, seorang laki-laki yang tidak membela seorang perempuan yangsedang dihina di depan umum, di mata saya dia sudah mati saat itu juga.

RDI   :   Anda orang yang relijius?
ST    :   Nggak tahu, ya. Tetapi saya lagi mengusulkan, kalau orang yang menanyakan agama orang lain apa, dia dikenakan pasal perbuatan yang tidak menyenangkan. Bagi saya, begitu seseorang sudah mengakui agamanya apa, ibaratnya seperti orang yang sudah meraih gelar doktor. Dia jadi malas belajar lagi. Lebih baik tidak usah gembar-gembor, tidak perlu tertulis di KTP, tetapi cukup dari kegiatan beribadahnya saja kita tahu agama apa yang seseorang anut. Saya jadi takut membayangkan, satu hari nanti umat beragama menjadi sangat ekstrem, dan sapaan apa kabar tiba-tiba berubah menjadi, "Halo, agamamu apa?"

RDI    :    Contohnya?
ST     :    Saya melihat banyak sekali undang-undang (UU) di negara kita yang penjelasannya membingungkan dan tumpang tindih. Contohnya, UU Perlindungan Anak. Disebutkan, definisi anak adalah seseorang yang belum berusia 18. Tetapi dalam UU Perkawinan dijelaskan bahwa seorang perempuan sudah boleh menikah ketika dia berumur 16. Tidak sinkron, kan? Kalau si pembuat undang-undang matematikanya bagus, dia paham bahwa ketika a=b, maka persamaan-persamaan lain yang mengandung unsur a, harus bisa disubstitusi dengan b. Ketika sudah ditentukan batasan usia anak 0-18, dia tidak akan membuat peraturan yang menjadikan seolah-olah negara ini membiarkan anak di bawah umur menikah.

RDI    :     Apa pengalaman mendalang yang paling memengaruhi kehidupan Anda?
ST      :      Pada 1994 saya menciptakan lakon Semar Mesem. Inti dari lakon itu, Semar bukanlah pemihak Pandawa, tetapi dia berpihak pada kebenaran. Saya berpendapat, setiap orang memiliki kebenaran dalam dirinya. Semar berpihak pada kebenaran, jadi dia mengabdi pada kedua pihak yang sedang bertikai, Kurawa dan Pandawa. Saya mendapat permintaan memainkan Semar Mesem dari mana-mana. Saya sadar, masih banyak orang yang merindukan kebenaran di negara ini.



Saya pribadi merasa bangga bisa berada dalam panggung yang sama dengan sang dalang. Waktu itu sekolah saya menggelar pementasan Punakawan, dan ia menjadi dalangnya. Meski hanya dalam waktu singkat kami berada sepanggung -saya hanya menjadi salah seorang penari Kecak yang hanya muncul sebentar saat itu- tapi sekarang saya baru sedikit paham akan pandangan-pandangannya.  Tetap berkarya!
bagian berwarna biru ini ditulis oleh pembuat blog.

Tuesday 29 March 2011

ADA APA INI SEBENARNYA?????

 
1. Seorang murid SD di Sulawesi Selatan melapor ke polisi karena gurunya menggunting lidahnya. Guru perempuan itu, berkata kalau guntingnya bahkan tidak sampai ke wajahnya.
*pendapat : guru seharusnya tidak mengancam siswa dengan gunting. apalagi kalau sampai didekatkan ke wajah murid. apalagi kalau benar dia menggunting lidah muridnya. DIA PASTI BUKAN GURU. tapi masih belum diketahui siapa yang sebenarnya berbohong; anak itu atau si guru.

2. Nurdin Halid tidak bisa berhenti bicara saat suatu program di Metro TV. Saya sebut tidak bisa berhenti bicara dalam tanda kutip, karena ia terus-terusan memotong pembicaraan orang lain, dan tidak berhenti bahkan ketika diminta si pembawa acara.
*pendapat : haloo, plis deh, jangan lebay. respek sedikit sama orang lain yang lagi bicara, jangan main potong kalo orang lain lagi ngomong. kesannya nyolot gitu. serius deh. mana ngomongnya cepet banget lagi. sampai mereka yang ada di studio cengar-cengir sendiri karena dia nyerocoosss terus. beneran gak bisa disetopin. hayo, Nurdin, BELAJAR!!

3. Acara hipnotis Uya Memang Kuya dianggap haram untuk ditonton berdasarkan keputusan Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) se-Jawa-Madura.
*pendapat : yaa...kalau itu memang bertentangan dengan keyakinan mereka oke aja. tapi jangan sampai memaksa orang lain untuk mengikuti keyakinan mereka. hehe

saya cuma mencoba berpendapat. jangan salah paham kalau membaca ini, dan jangan tersinggung ya.
hidup kritis!

Thursday 24 March 2011

I BELIEVE IN IMAGINATION. WHAT I CANNOT SEE IS INFINITELY MORE IMPORTANT THAN WHAT I CAN SEE.
Duane Michals

Tuesday 22 March 2011

sometimes we need to shout, shout it all loud.
I'm afraid of monsters under my bed. But i have realized that we're all monsters.

-Jiwa Hawila

Sunday 20 March 2011

Onion Galette
2 tbsp unsalted butter
3 onions, thinly sliced
3 oz Gruyere cheese, grated
2 or three sprigs of thyme
1 egg white
short crust pastry

1. In a large skillet heat the butter until the foam subsides. Add the onions and stir to coat. Cooking over a medium-low heat, stirring occasionally until caramelized. This could take 30 to 40 minutes. Reduce heat if the onions are browning too quickly.
2. Roll out the pasty until it is as thin as you desire. Place in a small pie plate. Sprinkle half of the cheese and half of the thyme over the centre of the pastry. Once the onions are ready, spread them out over top of the cheese. Add the rest of the cheese and thyme.
3. Carefully fold the edges of the pastry up so it partially covers the filling. Brush with egg white. Bake at 375F for about 30 minutes or until the pastry is golden brown. Remove from oven and allow the galette to rest for 5 or so minutes.


http://www.treehugger.com/files/2011/03/weekday-vegetarian-onion-galette.php#

Friday 18 March 2011


ayo ikut jadi bagian dalam Earth Hour!! lihat gambar di atas, SABTU, 26 MARET 2011 JAM SETENGAH SEMBILAN SAMPAI SETENGAH SEPULUH MALAM.

matikan lampu. matikan alat-alat elektronik yang membutuhkan listrik. matikan demi Bumi yang sudah sekarat ini. cuma satu jam aja! inget, berapa banyak energi yang kita keluarkan setiap harinya, berapa banyak listrik yang dipakai? ikut jadi bagian Dunia dalam waktu SATU JAM.

Earth Hour ini didedikasikan untuk mengambil tindakan langsung untuk menentang perubahan iklim. pikirkan perubahan apa yang bisa kita lakukan, SEKARANG.


"This Earth Hour, go beyond the hour. Take action to make our world a better place and share your act with the world.
Take action One small act can make a big difference. Add your act and share it with the world.
Find inspiration Discover actions that make a difference and make them your own."

"In 2010 hundreds of millions of people across the world took part in Earth Hour, but switching off the lights was only the beginning. This year Earth Hour asks people to commit to an action, big or small, that they will sustain for the future of our planet." 

jadika Earth Hour ini -kalau bisa- lebih dari satu jam, dengan cara mematikan lampu dan segala peralatan yang menggunakan listrik apabila tidak dipakai. setiap hari. 1. sayang listrik kalee. bayar listrik per bulan emangnya murah? 2. INGAT! di Indonesia masih banyak daerah yang belum dapat menikmati listrik. boro-boro bisa internetan, lampu aja gak ada. kalau ada mungkin remang-remang. jadi kita bisa menunjukkan kepedulian kita terhadap daerah-daerah itu. kalau ngaku orang Indonesia, bantu sukseskan Earth Hour tahun ini. beri tahu teman, saudara, ajak sebanyak mungkin orang dalam rangka membuat-Jakarta-jadi-gelap-gulita dalam rangka Earth Hour.

sebenarnya sih gue juga baru ngeh kalau Bumi ini udah berperan banyak dalam diri gue. baru inget kalau ternyata gue udah ngelalui 15 tahun hidup di Bumi tanpa memberikan kontribusi apa-apa buat menjadikan Bumi sebagai tempat yang lebih baik. dan sebenarnya, gue cuma pengen Bumi ini tetap bertahan karena GUE BAHKAN BELOM KELILING DUNIA.

apa jadinya kalau pulau-pulau udah keburu tenggelem karena es di kutub mencair? gara-gara pemanasan global? jawaban; gue gak akan bisa pergi sama sobat baik gue, CHIARA, ke kepulauan Polinesia Perancis atau kerennya, French Polynesia. mau ke Bora-Bora, Tahiti, Yunani, Bali, Lombok, masih banyak lagi. kalau nanti gue kuliah pulau-pulau itu udah gak ada, siapa yang perlu disalahin?

gue masih mau ke Kalimantan buat nyobain tinggal di hutan. bagi sebagian orang, mimpi-mimpi gue nonsens. gak masuk akal. ngapain susah-susah tinggal di hutan kalau Jakarta seakan udah ada segalanya? jawaban;SUKA-SUKA GUE. terserah gue mau tinggal di mana, termasuk di Kalimantan sekalipun. apa jadinya kalau ternyata di Kalimantan udah gak ada hutan karena penebangan liar? pupuslah impian gue. HEH, ORANG GILA YANG NEBANGIN HUTAN, YANG MAU DAPET DUIT DARI PENEBANGAN HUTAN TANPA TANGGUNG JAWAB. LIAT AJA NANTI, KALAU DUNIA INI BENERAN KIAMAT, ITU SALAH LO.

apa hubungan antara kiamat dan hutan yang habis? bagi yang pernah sekolah pasti tau, kalau hutan dibabat, artinya hewan-hewan gak ada tempat tinggal. gak ada bahan makanan. kalau hewan-hewan gak ada makanan, mereka bisa punah. kalau hewan punah, manusia juga bisa punah, karena gak ada yang dimakan. bersyukurlah kamu yang makan hanya sayuran dan bukan binatang, karena kalau binatang sudah punah, maka kamu bisa bertahan hidup lebih lama. terus bisa terjadi kanibalisme kalau udah gak ada lagi yang bisa dimakan. hasilnya = kepunahan total = kiamat.

gue masih mau jadi backpacker, nyobain naik gunung, ngelakuin pemanjatan bersih tanpa alat bor yang menyakiti gunung. atau bukit. gimana kalau gunung-gunung itu dibabat *betapa kerennya bangsa kita ini, gunung pun dibabat* karena misalnya mengandung kapur, lalu apa yang bisa gue panjat? jawaban; gak ada. gue gak akan bisa mendaki gunung atau bukit atau semacamnya.

orang idiot bakal bilang, panjat aja tuh, gedung atau papan panjat yang bisa ada si sekolah atau kampus. BEGO. kalau begitu gak akan ada orang yang ngelakuin kegiatan panjat gunung. kita mau perjalanan, bukan sekedar hasil akhir. perjalanan itu yang penting, gak sekedar tau-tau sampai. perjalanan itu bermakna.

gue mikir, apa yang sebenernya udah gue kasih ke Bumi? Gak ada. gak ada sama sekali. sementara Bumi udah membiarkan gue tinggal di atasnya, menghirup udara seenak jidat, dan malah berpolusi. MANUSIA ITU MAKHLUK KOTOR YANG MENGHASILKAN KOTORAN BAGI BUMI. termasuk gue. gue sendiri juga kotor. karena itu, gue mau ngelakuin hal-hal yang membuat gue gak terlalu mengotori Bumi. udah terlalu banyak kotoran di Bumi ini. terlalu banyak.

dan itu yang menyebabkan gue mau mulai menghargai Bumi, MULAI DARI SEKARANG. gimana dengan lo? apa mau tunggu sampai Bumi beneran koit? pikir itu baik-baik.




eh lihat, Google aja berpartisipasi dalam Earth Hour ^^





 
"do what you want to do and fuck the rest" - a father from a movie

diambil dari favourite quotations temen gue, Patricia Utami.
check her blog in kissasspat.blogspot.com


lihat siapa yang di gambar ini?? jawabannya, cewek terkeren dari seluruh buku yang pernah gue baca. catat, dia keren banget. KEREN BANGET. KEREN BANGET. namanya salander, LISBETH SALANDER. salut buat Stieg Larsson yang udah bikin buku The Girl With Dragon Tatoo, The Girl Who Played With Fire, sama The Girl Who Kicked The Hornet's Nest. Trilogi Mikael Blomkvist dan Lisbeth Salander. Salander di film diperankan oleh NOOMI  RAPACE, yang sama kerennya.

Salander adalah hacker top. Perempuan tangguh yang gak bisa diremehkan begitu aja, apalagi direndahkan. Gak mungkin banget. dia punya tato naga di punggungnya, tato lebah di leher, tato borgol di pergelangan kaki buat ngingetin dia karena marah banget udah diperkosa sama walinya sendiri, secara dia dianggap gila, antisosial, sama punya sejarah melakukan kekerasan sampai ditangkap polisi. singkatnya, dia dianggap gak kompeten bahkan untuk ngurus dirinya sendiri, yang SALAH BESAR.


dia jauh lebih mampu dari orang disekitarnya dalam ngurus dirinya sendiri, buktinya dia bisa dapet pekerjaan tetap dengan gaji yang dibilang besar; kerjanya adalah nyari data tentang orang lain, menguak rahasia orang lain. tapi secara profesional. hebatnya, dia punya prinsip hidup sendiri, dan cuek aja kalau orang menganggapnya berkelainan jiwa atau mental atau sebagainya. sebodo dengan orang lain.

tapi begitu ia diserang atau merasa terancam, ia selalu bisa mempertahankan diri dan bahkan membalas berkali-kali lipat orang itu. oh ya, dia juga punya ingatan fotografis jadi saat penyelidikan dengan Mikael Blomkvist ia banyak membantu.

di buku dua, ia terbukti tangguh banget, buktinya....eh ini spoiler. tapi intinya ia hampir mati, beneran hampir mati tapi tetap bertahan hidup. hampir mati karena dibunuh, tepatnya.

lihat gimana NOOMI RAPACE pas berperan jadi SALANDER? rambutnya mohawk *kalau gak salah* dan tampak punk banget. lihat foto dibawah ini, dia aslinya cakep banget. asli beda jauh, gue sendiri gak akan nyangka cewek kayak dia bisa bertransformasi jadi cewek punk-hacker-antisosial yang kemampuan otaknya oke. (y)(y)(y)

tambahan.
komentar dan pendapat orang yang berpikiran berbeda tidak dibutuhkan.

Thursday 17 March 2011

pelecehan seksual

Pelecehan seksual sudah sering diberitakan dalam televisi, kadang dalam bentuk pemerkosaan maupun bentuk-bentuk pencabulan lainnya. Mendefinisikan pelecehan seksual tidak harus selalu berkaitan dengan hal pelanggaran persetubuhan. Ia dapat berupa tindakan-tindakan yang mengarah pada muatan seksual, bahkan dalam bentuk guyonan sekali pun.
Dalam undang-undang, yang termasuk dalam pelecehan seksual di antaranya pencabulan maupun persetubuhan dengan wanita di bawah umur. Bahkan dalam kenyataannya, pelecehan ini tampil dalam bentuk sodomi, sadomasokis, maupun hal-hal ringan yang sering kali tidak kita sadari.
Pelecehan biasanya meninggalkan satu pihak yang dirugikan, entah itu dalam hubungan pertemanan maupun hubungan percintaan. Mengenali bentuk-bentuk pelecehan seksual merupakan jalan yang bisa kita ambil agar kita dapat menghindarinya. Pelecehan seksual bisa kita kategorikan sebagai kekerasan simbolik karena dilakukan secara halus dan memiliki dampak yang berkepanjangan.
Kekerasan Simbolik
Perilaku manusia yang dikategorikan sebagai bentuk kekerasan tidak harus selalu tampil secara sadis, ia bisa tampil secara halus bahkan tak terlihat. Itulah yang disebut dengan kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik ini biasanya berjalan dalam hubungan yang represif, hubungan antara dua orang atau lebih di mana ada pihak yang mendominasi dan ada pihak yang terdominasi.
Berbeda dengan pemerkosaan maupun pencabulan, kekerasan simbolik tidak hanya berhubungan dengan fisik semata. Ia berhubungan dengan batin manusia di mana berakibat pada gejala-gejala psikologis yang terus menerus.
Pemerkosaan dan pencabulan memang menimbulkan akibat yang berkelanjutan, entah itu depresi, stres, maupun pada tingkat yang lebih ekstrem, yakni bunuh diri. Sedangkan kekerasan simbolik terjadi secara natural dan tidak disadari oleh yang mengalaminya.
Kekerasan simbolik ini akan terus direproduksi dalam hubungan pria dan wanita, entah itu melalui pernikahan atau hubungan pacaran. Biasanya salah satu pihak selalu ingin menguasai yang lainnya. Hubungan simbolik ini sering kali terjadi dalam keadaan konflik.
Bentuk Kekerasan
Pelecehan seksual yang bisa dikategorikan sebagai kekerasan simbolik misalnya; pemaksaan kepada seseorang untuk mengenakan pakaian seksi, mengotak-atik gambar pria maupun wanita sehingga menjadi bahan tertawaan, menjadikan bagian tubuh vital sebagai bahan guyonan, menyenggol dengan sengaja, memaksa untuk melakukan hubungan seks (walaupun itu terhadap pasangan sah), juga mengintimidasi fisik secara halus.
Dalam hubungan suami istri misalnya, seorang suami mencubit perut sang istri karena terlihat gemuk. Dari tindakan suami itu, sang istri merasa gundah, lalu ia buru-buru rajin olahraga, ikut klub kebugaran, dan rajin diet. Tindakan yang dilakukan sang istri ini biasanya berjalan secara alamiah, seolah ia didorong oleh kesadaran, tetapi sebenarnya ia didorong atas kegundahan karena tindakan suaminya.
Bentuk lain misalnya, pemaksaan suami terhadap istri untuk melakukan hubungan badan, sehingga sang istri harus berpura-pura mencapai titik orgasme untuk memuaskan suaminya. Atau penolakan istri terhadap suami karena suaminya dianggap lemah syahwat atau tidak punya kekuatan seksual.
Reproduksi kekerasan seksual ini terjadi karena pandangan umum yang masih terus dipertahankan. Pria selalu dianggap superior sementara wanita dianggap inferior, atau pria dianggap pencari sementara perempuan dianggap pemuas. Bentuk ini biasanya muncul ketika seseorang memandang wanita hanya dari segi seksual semata.
Lebih parahnya lagi, reproduksi kekerasan simbolik dalam bentuk seksual ini dipertahankan dalam media massa, terutama majalah. Playboy adalah bentuk paling ekstrem dari reproduksi kekerasan simbolik, sementara bentuk yang lebih sederhana biasanya tampil dalam majalah-majalah wanita.
Banyak majalah wanita yang menampilkan rubrik dalam bentuk artikel, wawancara, maupun konsultasi mengenai bagaimana cara memuaskan pasangan (how to make our man happy). Hubungan intim seolah menjadi hubungan perhambaan yang satu kepada yang lainnya, perhambaan wanita terhadap pria. Bukankah ini merupakan bentuk pelecehan.
Saat ini memang sulit untuk menganalisis mana yang termasuk kekerasan simbolik, sebab secara alamiah proses ini tersembunyi melalui proses hubungan, proses konsumsi produk, serta stereotip yang terus dipertahankan.


diambil dari http://www.anneahira.com/pelecehan-seksual.htm

TENTANG PELECEHAN SEKSUAL

Jika Anda ditanya, pernahkan mengalami pelecehan seksual? Anda mungkin menjawab ya. Anda mungkin menjawab tidak. Tapi bagi yang menjawab tidak, bukan berarti Anda benar-benar tidak pernah mengalami pelecehan seksual. Lantas kenapa harus menjawab tidak padahal pernah mengalami? Karena Anda perempuan. Kenapa perempuan tidak bisa mengatakan kebenaran? Karena perempuan tidak dibiarkan tahu kebenaran.

Sudah sering kita dengar celetukan-celetukan para orang tua tentang bedanya punya anak laki-laki atau perempuan. Jika punya anak laki-laki, perhatian mereka lebih terpaku kepada bagaimana ia kelak bisa mencari nafkah dengan benar. Jika punya anak perempuan, perhatian mereka lebih terpaku kepada bagaimana ia kelak bisa mendapat laki-laki yang menafkahi dengan benar. Untuk itu laki-laki dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan supaya lebih mudah mendapat pekerjaan. Sementara perempuan dibekali pengetahuan dan keterampilan supaya lebih mudah mendapat laki-laki. 

Syarat-syarat menjadi perempuan yang mudah mendapat laki-laki sudah merakyat secara turun temurun. Bahwasanya perempuan harus perawan, harus pandai mengatur keuangan, harus sabar, harus bisa memasak, harus bisa memberi keturunan, harus pandai memuaskan suami di ranjang. Sementara syarat-syarat menjadi laki-laki hanya satu, pandai-pandailah mencari uang. 

Bagaimana jika seorang perempuan mengalami pelecehan seksual, terutama yang sampai merusak keperawanan, sementara sejak kecil kepala sudah dibombardir dengan informasi bahwa perempuan mutlak perawan dan jika tidak, berarti ia tidak akan laku? Mereka tidak berani mengaku. Selain mendapat ancaman dari pelaku, mereka sudah terancam oleh informasi atau syarat perempuan ideal yang berlaku. Bagi mereka yang mengaku, tak jarang yang didapat bukan dukungan melainkan penghinaan. Baik dari masyarakat luas, maupun dari pihak keluarga terdekat. Masih banyak orang tua yang merasa, perkosaan adalah aib bagi si korban, bukan aib bagi si pelaku. Aib harus ditutupi. Kejahatan mereka tutupi. Dan kenyataan ini membuat korban merasa terhina dan lebih terpuruk lagi.  

Tindak pelecehan seksual pun rentan terjadi pada anak-anak perempuan di bawah umur. Seks yang menjadi momok dalam kepala masyarakat membuat anak-anak tidak diberi pendidikan seksual semenjak dini. Seks ditabukan. Ditutupi. Upaya-upaya seperti ini dilakukan supaya anak-anak perempuan tidak menjangkau pengetahuan seks. Harapan orang tua, niscaya anak-anak perempuan mereka tetap suci hingga saatnya dipersunting mempelai laki-laki. Akibatnya, pelecehan seksual anak-anak dibawah umur banyak dilakukan justru oleh lingkungan terdekatnya sendiri. Anak-anak perempuan di bawah umur yang tidak diberi pembelajaran tentang seks dan tidak pernah mengetahui fungsi alat kelamin, dengan mudah ditipu oleh pelaku pelecehan seksual dengan mengatakan penisnya adalah permen loli. Vagina adalah neraka dan penis adalah setan. Jika penis dimasukkan ke dalam vagina, berarti setan tengah dimasukkan ke dalam neraka. Dan sebagainya, dan sebagainya, yang sayangnya, kebanyakan baru diketahui setelah semuanya terlambat. Semua baru terbongkar ketika anak-anak tertentu mengeluh sakit saat buang air kecil, atau panas tinggi akibat vaginanya infeksi.

Jika saja, ada keluarga yang mau berbesar hati menerima kealpaan mereka, lantas segera menempuh tindakan-tindakan semestinya, mulai dari tindakan hukum maupun terapi psikologis terhadap korban, apakah semua itu bisa mengembalikan hidup korban seperti semula? Dan bagaimana pula dengan nasib korban yang tidak mendapat dukungan dari keluarganya?

Tak banyak korban pelecehan seksual bersedia membuka pengalaman traumatisnya. Mereka takut menerima penolakan. Namun di sisi lain, mereka sebenarnya ingin sekali didengar. Tapi



Tulisan diatas diambil dari novel Nayla karangan Djenar Maesa Ayu, penerbit Gramedia Pustaka Utama.

Step One : INTRODUCTION

Hello, everyone! My name is Natasha Feliciana, 15, Indonesia. Together with my partner, Chiara Anindya (also 15), we are Teenage Environmental Savers, and also Teenage "Get Back To God" Team. We're just random teenagers with a brilliant mind of saving the world, physically and mentally.

Who are we?
We're just a couple of normal high school students with one dream to save the world. We're not Biblical theorists, we're not good in it either. What we know is that God wants us to come back to Him, so why don't we do it? We're just empowering you all, the final result is up to you. On top of that, we love travelling, we dream of travelling the world together someday. We're worried of our environment's condition, pollution trashes our world. In order to protect it, we'll be organizing a regular campaign in schools and so on. Come save the world with us!

Why did we came up with such an idea?
We were just chit-chatting on Blackberry Messenger when suddenly that idea popped up. Chiara came up with an opinion that people nowadays are way too individual until they forgot their creator and also the people around them. Surprisingly, Natasha agrees! And we kept exchanging facts and what we think about the situation of our world right now. We agreed that the interest of teenagers to save our environment and go green is fairly low, so we came out with a plan: we'll empower and arrange a new institution which primarily works in those subjects. Thus, two new institutions were born on that faithful day: March 11, 2011.

I'll give you a short biography about who we are now :D

Chiara, now goes to school at Fons Vitae Lyceum, grade 10. She dreams to be a psychologist who works for institutions related to KPLP, and Indonesian Marine Security Forces, which suites her nickname, "Goddess of The Sea". In the team, she focuses her research on matters related to Global Warming, sea level rise and so on. She's the one responsible of documentation and posting pictures of their activity and also about the world around us. Since she (and also Natasha) really love to travel, they oftenly posts some dream-places-to-be-visited. Her passion is full for Debate (She's the Vice of her school's English Debate Team) and singing, praising Thy Lord (she's the President of Angelorum Voice, her school's Choir group). Follow her on her Twitter, @ChrAnindya!

Natasha, now goes to Saint Ursula High School, also 10th grade. Same as Chiara, she dreams to be a psychologist who works in UNICEF or WWF. She focuses her research in matters related to illegal logging, deforestation and so on, really suites her nickname "Warrior of The Earth". She's also a member of UCV, a mix choir which praises God with their Angelic Voice. She also lends a helping hand in giving information about bullying, and also woman and child discrimination. She has a Twitter too, although she rarely opens it @lancelotvradica. Better check her out at her Facebook, Natasha Feliciana.

Thank you so much for putting some interest into our posts! Care to join us? We accept any teenagers in a range age of 12-17, boy or girl, no problem! We don't do bullying, since we're SO against it! Stop The Hate, guys! God Bless You all! :)